Sabtu, 13 April 2013

Musibah Wanita Memakai Celana Panjang

Kita sudah mengetahui bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Itu berarti kaki dan betis wanita adalah aurat yang wajib ditutupi. Di antara syarat pakaian muslimah yang mesti dipenuhi adalah tidak membentuk lekuk tubuh. Nah, pakaian yang tidak memenuhi syarat ini adalah jika wanita berbusana celana panjang, apalagi ketat. Ditambah lagi pakaian celana panjang ini menyerupai pakaian pria. Inilah musibah yang pada wanita muslimah saat ini.
Tentang larangan wanita menyerupai pakaian pria di antara contohnya adalah memakai celana panjang. Pakaian tersebut menyerupai pakaian laki-laki dan terlarang berdasarkan hadits berikut,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَعَنَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang berpakaian wanita dan wanita yang berpakaian laki-laki.” (HR. Ahmad no. 8309, 14: 61. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, perowinya tsiqoh termasuk perowi Bukhari Muslim selain Suhail bin Abi Sholih yang termasuk perowi Muslim saja).
Syaikh Abu Malik -semoga Allah senantiasa menjaga beliau dalam kebaikan-, penulis kitab Shahih Fiqh Sunnah berkata, “Patokan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang saling tasyabbuh (menyerupai) satu dan lainnya bukan hanya kembali pada apa yang dipilih, disukai dan dijadikan kebiasaan wanita dan pria. Namun hal ini kembali pula pada maslahat pria maupun wanita. Yang maslahat bagi wanita adalah yang sesuai dengan yang diperintahkan yaitu wanita diperintahkan untuk menutupi diri tanpa boleh tabarruj atau menampakkan perhiasan diri. Jadi dalam larangan berpakaian pada wanita ada dua tujuan: (1) membedakan pria dan wanita, (2) menutupi diri wanita secara sempurna. Kedua maksud (tujuan) ini harus tercapai.” (Shahih Fiqh Sunnah, 3: 36).
Di halaman lain, Syaikh Abu Malik berkata, “Memakai celana panjang adalah sejelek-jelek musibah yang menimpa banyak wanita saat ini, semoga Allah memberi petunjuk pada mereka. Walaupun celana tersebut bisa menutupi aurat, namun ia bisa tetap menggoda dan membangkitkan syahwat, apalagi jika celana tersebut sampai bercorak. Sebagaimana telah diketahui bahwa di antara syarat jilbab syar’i adalah tidak sempit atau tidak membentuk lekuk tubuh. Sedangkan celana panjang sendiri adalah di antara pakaian yang mengundang syahwat, bahkan kadang celana tersebut sampai terlalu ketat. Ada juga celana yang warnanya seperti warna kulit sampai dikira wanita tidak memakai celana sama sekali. Ini sungguh perilaku yang tidak dibenarkan namun sudah tersebar luas. Oleh karena itu, tidak diperkenankan wanita memakai celana panjang.
Jika ia memakai celana semacam itu di hadapan suami -selama celananya tidak menyerupai pakaian pria-, maka tidak masalah. Namun tidak diperkenankan jika dipakai di hadapan mahrom lebih-lebih di hadapan pria non mahram.
Akan tetapi, tidak mengapa jika wanita mengenakan celana panjang di dalam pakaian luarnya yang tertutup. Karena memakai celana di bagian dalam seperti lebih menjaga dari terbukanya aurat lebih-lebih kalau naik kendaraan mobil. Wallahu a’lam.” (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 3: 38).
Di antara dalil bahwasanya pakaian wanita tidak boleh ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh adalah hadits berikut dari Usamah bin Zaid di mana ia pernah berkata,
كساني رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قبطية كثيفة كانت مما أهدى له دِحْيَةُ الكلبي فكسوتها امرأتي، فقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : مالك لا تلبس القبطية؟ فقلت: يا رسول الله! كسوتها امرأتي، فقال: مرها أن تجعل تحتها غلالة فإني أخاف أن تصف حجم عظامها
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Ahmad dengan sanad layyin, namun punya penguat dalam Sunan Abi Daud. Ringkasnya, derajat hadits ini hasan).
Jadi tidak cukup wanita itu menutup rambut dan kepalanya saja, juga mereka harus menutupi aurat dengan sempurna. Termasuk di dalamnya adalah tidak memakai pakaian ketat atau pakaian yang masih membentuk lekuk tubuh.
Semoga Allah memberi hidayah.

Jumat, 01 Maret 2013

Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah


Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah

Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.
Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”(Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.
Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab
Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)
Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”
Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)
Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
  1. Menjaga kehormatan.
  2. Membersihkan hati.
  3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
  4. Tanda kesucian.
  5. Menjaga rasa malu.
  6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
  7. Menjaga ghirah.
  8. Dan lain-lain. Adapun untuk rincian tentang hijab dapat dilihat pada artikel-artikel sebelumnya.
Kembalilah ke Rumahmu
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:
  1. Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
  2. Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
  3. Wanita tidak berkewajiban berjihad.
Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.
Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:
  1. Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
  2. Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
  3. Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.
Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.
Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah
Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.
Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.
Allah berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:
  1. Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
  2. Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
  3. Berjalan dengan dibuat-buat.
  4. Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
  5. Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.
Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita
Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)
Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.
Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.
Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:
  1. Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
  2. Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
  3. Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.
Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.
Artikel www.muslimah.or.id

Jumat, 15 Februari 2013

Berharganya Wanita Muslim


Jeritan wanita barat dan kekagumannya kepada wanita Muslimah…..

Joana Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu.
Apa yang ditulis Francis, meski ditujukan pada para Muslimah di Libanon, bisa menjadi cermin dan semangat bagi para Muslimah dimanapun untuk bangga akan identitasnya menjadi seorang perempuan Muslim, apalagi di tengah kehidupan modern dan derasnya pengaruh budaya Barat yang bisa melemahkan keyakinan dan keteguhan seorang Muslimah untuk tetap mengikuti cara-cara hidup yang diajarkan Islam.
Karena di luar sana, banyak kaum perempuan lain yang iri melihat kehidupan dan kepribadian para perempuan Muslim yang masih teguh memegang ajaran-ajaran agamanya. Inilah ungkapan kekaguman Francis sekaligus pesan yang disampaikannya untuk perempuan-perempuan Muslim dalam tulisannya bertajuk
“Kepada Saudariku Para Muslimah”;
Ditengah serangan Israel ke Libanon dan “perang melawan teror” yang dipropagandakan Zionis, dunia Islam kini menjadi pusat perhatian di setiap rumah di AS.
Aku menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian (para muslimah).
Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.
Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita.
Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.
Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami ( perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.
Perangkap Setan
Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet-jet tempur atau tank-tank buatan Amerika.
Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka.
Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas.
Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.
Karena begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.
Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga.
Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia.
Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja.
Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan
meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.
Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.
Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu.
Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih “seksi” daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah “misteri” dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.
Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.
Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.
Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.
Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.
Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah !
Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.
Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi
. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita.
Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal.
Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.
Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai.
Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.
Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai.
Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.
Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa.
Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.
Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang.
Keuarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian.
Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah !.

sumber :

Kamis, 17 Januari 2013

Alasan Wanita Muslimah Berjilbab


Alasan Wanita Muslimah Berjilbab – Kebanyakan wanita muslimah ada yang ragu-ragu untuk berjilbab karena mempunyai beberapa pemikiran, diantaranya; mengapa kami diwajibkan mengenakan jilbab? Dengan berbusana rapi dan sopan kan sudah cukup, daripada berjilbab tetapi tidak bisa menjaga diri. Buat apa berjilbab tetapi hati kotor dan masih mengumbar dosa.
Jawaban untuk pertanyaan dan pernyataan tersebut adalah menutup aurat (berjilbab) itu wajib hukumnya, seperti wajibnya kita melaksanakan shalat. Jika kita terus berpikir bahwa masih banyak orang yang sholat tapi hatinya kotor dan masih berbuat maksiat atau dosa, lantas sampai kapan kita tidak mau melaksanakan sholat karena adanya pemikiran seperti itu?
Untuk itu melengkapi jawaban di atas, berikut ini beberapa Alasan Wanita Muslimah Berjilbab :
1.  Karena tujuan hidup seorang mu’min adalah keridhoan Allah
Taat kepada Allah dan Rasulullah adalah cara untuk mencapai keridhoan-Nya, Ath thooah baabur ridho. Berjilbab adalah satu ketaatan dan merupakan salah satu pintu diantara pintu keridhoan Allah.
Firman Allah SWT :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri mu’minin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak mudah diganggu”. (QS. Al-Ahzab : 59)
Sabda Rasulullah SAW :
“Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah haidh, tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja”. (Muttafaqun alaihi)
2.  Karena ingin selamat di akhirat
Sungguh siksa yang pedih di akhirat bagi mereka yang membuka auratnya, “…Para wanita yang berpakaian tapi telanjang (tipis atau tidak menutup seluruh aurat), berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya”. (HR. Abu Dawud)
3.  Pembeda dirinya dengan yang lain dan sebagai syiar wanita mu’minat (QS. Al-Ahzab : 59)
4.  Selamat dari tipu daya syetan, “Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka yaitu auratnya ..” (QS. Al-A’raaf : 20)
5.  Auratku hanya untuk yang Allah halalkan, (QS. An-Nuur : 31).
Maka jangan jadikan alasan atau contoh wanita berjilbab yang berakhlak buruk, mereka itu wanita yang belum faham dan beriman secara utuh tentang ajaran Islam. Teladanilah wanita muslimah yang berjilbab yang berakhlak mulia.

Data Base Kohati FK Unhas

Berikut Data Base Anggota Kohati Mulai dari Bastra Angkatan LXIII - BASTRA LXXXVII


DATABASE ANGGOTA KOHATI
KOMISARIAT KEDOKTERAN UNHAS

Angkatan LXIII
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang  Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Andi Pratiwi
Fatimah
Fitriah
Meriam Malinda
Rosyidah Arafat
Rizma Maricar
Sri Wati Astuti AR
Sriayu N. Riby
Triana Pratiwi
A. Tri Abdianan Amir
Asnoni
Zulfitri
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 2
LK 1
LK 1



Angkatan LXIV
No.
Nama anggota
Angkatan
Jenjang  Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Agusmiani Ahmad
Fitriah Arriani Wahyuni
Fahirah Andita Sari
Alwiah Djamalileil
Hilmiah
Santi Yustikawati
Andriany Qanitha
Nuraeni Salihi
Lisa Retno Dewi
Ika Azdah Murnita
A. Nirmalasari
Aldian Irma A
Nur Ayu Lestari
Riesti Eka Santi
Andi Handayani
Nisrina Syahdu
Bulqis Natsir
A. Ratna Mayasari
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
LK 1
LK 1
LK 2
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 2
LK 1

Angkatan LXV
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang  Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ami Febriza Achmad
Amelia Dian Utami
Andi Nana Adriana
Ika S. Kastian
Ismawaty
Isnawaty. A. Fattah
Pratiwi Tenri S
Siti Aisyah
Erny Murty Nyngsi
Suryani
Hanniyah
Namira Bachtiar
Rina Normanita
2003
2003
2003
2004
2003
2003
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 2
LK 1
LK 1
LK 1


Angkatan LXVI
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang  Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
A. Dewi Chandra Kirana
A. Batara Soraya
Arnisa
Asriani
Darmawati
Dian Kartika Sari
Elvira
Lisdiawati
Rosa Dwi Wahyuni B. Tiadja
Sairawati Sulaiman
Shelly Faradiana
Susimayanti
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2003
2004
2004
2004
2004
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1



Angkatan LXVII
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengakderan
1.
2.
Sitti Hartina Sudiro
Sitti Aminah Nompo
2004
2004
LK1
LK1





Angkatan LXVIII
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
Sitti Multazam
Asda Astia
Nurrahma Ramlia
Anita Nahrawi
Fadhillah Ramdhani
2004
2005
2005
2005
2005
LK 1
LK 2
LK 1
LK 1
LK 1


Angkatan LXIX
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengakaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Andi Pertiwi
Andi Pandora
Sarinah
Ifah
Zuzanti
Tenri
2005
2005
2005
2005
2005
2005
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1


Angkatan LXX
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Ika Magfirah
Erviana Aprilia           
Handayani Hamzah
Ridhawati
Hasmiyanti
Eva Lusy Angreni
Nur Eka Afniati
Maya Susanti
Andi Sinapati
Citra Apriyanti
A. Desty
Wahidah Masrah
A. Farlina
Nur Faidah
Mala Alawiah
Rasmianti Rahim
Sanny Yanisyah
Laily Ridawati
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2005
2005
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1

Angkatan LXXI
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengakaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Soraya Wildhani
Dian Anggreni Hafid
Nurul Hikmah AM.
Rezky Juliana PRG.
Kiki Kusumawati
Marisa Yurda L.
Naeny Fajriah
Irma Aryani Satari
Ummi S.
Yusniar Nur
Desy Sry Handayani
Pratia Paramitha
2006
2005
2005
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1

Angkatan LXXII
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Roghaya Yudin
Gita Vita Soraya
Fauziah
Andi Megawati K.
Wiwi Indah Rukmana
Aksi Mita Yani
Safitri Ammarie
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1

Angkatan LXXIV
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Suci Nugraeni
Musdah Mulia
Fira Ramadhani
Astrina Nur Bahrun
Ira Ulil Inayah W.
Adinda Sri Asih
Dewi Damayanti
Zarvia Utami S. R.
Nurmala Dewi
Rizka Mega H. W.
Mardia Nur Ridha
Alvira Ramdhani
Rahmi Dwi R.
Nurul Fitrah
Marhawa
Nur Amelia Bachtiar
Marina Dwiastuti
Pratiwi Nophan Saleh
Andi Suwasty
A. Athiqah H.
St. Aisyah Rieskiu
Putri Putra Rimba
Dyah Ayu Windy
A. Fadliah
Citra Rahayu P.
Nooryasni M.
Siti Aisyah P.
Yuliannisa
Qoriah Maulidiah

2005
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

LK1
LK1
LK2
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK 1
LK2
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK2
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1



Angkatan LXXVI
No.
Nama anggota
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
29
30
31
32
33

Risqah Aulina R.
Kartika Handayani
A. Anissa R.D
A. Rosdiana
Desvita Gleditsia Amiruddin
Musdalipa
Jerni
Helda
Syarfika Arifuddin
Rindayanti Dahlan
Farhah Aulia
Novita Sucianty
Sheila Nurul Najmi
Ami Asparini
Emmy Noor Rahmah
A. Resvianty Asmiralda
Rizki Amelia Noviyanthi
Yunita Moniana
Aminah
A. Putri Dahliana
Jumiati Sahrul
Ledy Destriyani
Widya Arjuni
Afdalia
Suriyani Para
A. Suhartini AM
Dewi Resnawita
A. Ummuwasiat
Irma Rahayu
Nurul Sylvana Shoraya
Fadlia Pratiwi Suyuthi
Wa Ode Siti Fatma Zahra
Siska Karina Imran

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2006
2006
2007
2007
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1


Angkatan LXXVII
No.
Nama
Angkatan akademik
Jenjang pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Andi Aidela PM Fonda
Ayustia Risvani Akbar
Hastuti
Irmawanti
Linda Muchlisa
Livy Leonard Lieswan
Marisa Trirahayu
Nur Aisyah
Nur Upik Een Masrika
Riska Hermita
Riska Dirgantari
Rizke Ayu Pujiati
Try Kartika Eka PutriIK
Wiwiek Adriani
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1


Angkatan LXXVIII
No.
Nama
Angkatan Akademik
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
Fathlina
Hasriani
Sandy Kartika Purnomo
Wa Ode Nirwana
2008
2008
2008
2007
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1

Angkatan  LXXX
NO.
NAMA
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
Rina Alimuddin
2009
LK1
2.
Marcella Umar
2009
LK1
3.
Dewi Siswantini
2009
LK1
4.
Ghea Arifah
2009
LK1
5.
Fanny Ayu Permatasari
2009
LK1
6.
Arsyi Adliah Anwar
2009
LK1
7.
Fatimah Yunikartika Akbar
2009
LK1
8.
Dini Anggreini
2009
LK1
9.
Dwi Putri Mentari
2009
LK1
10.
Hasni Hamid K.S.P
2009
LK1
11.
Pritha A.N. Pattisahusiwa
2009
LK1
12.
Rini nurdiana
2009
LK1
13.
Raissa Safitry
2009
LK1
14.
Andi Riskayani R.
2009
LK1
15.
Nurul Hikmah
2009
LK1
16.
Resti Apriani M.
2009
LK1
17.
Halimah Nurul Akbari
2009
LK1
18.
Fradita Yudiastri Yunus
2009
LK1


Angkatan LXXX
NO
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
   8.
Nurul Rezky Fitriani Azis
A.Ummul khairi
Mu’jizatillah
Aulia Khumaerah
Nur Insani Abbas
Feby Farah Wahibah
Misbah
Kikin Rizkynnisa
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
Angkatan LXXXI
NO
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Masyita Ahmad
A.Muthmainnah
Wahyunita
Maghfirah Eka Sari Nadir
Amalia Makmur
Effy Safitri
Dian Amaliah
Fatimah
Rizky Fauzillah
Mariana Filda
Andi Ferawati
Fadlia
Andi Alifia Ayu Delima
Suci Ananda Azizah Ridwan
Andi Mustanira Isfania Y.P
Wahyuni Surya Wulandari
Sitti Rahmawati
Zulyastrib
Yusfina
Nurjannah Nasir
2008
2008
2009
2009
2009
2009
2009
2007
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2008
2008
2008
2010
LK 1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1
LK1

Angkatan LXXXII
NO
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
Sitti Hasmurlin
Nur Kurnia Putri Halim
Denisa Valianty
Andi Dhini Alfiandari
2010
2010
2010
2009
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1



Angkatan LXXXIII
NO
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5
6
Novia Yupita Sari
Nurfatminsari
Dewi Adinda Nurfitri
Anita fitriani
Idawati Nurlim
Khairiyyah
2008
2010
2010
2010
2010
2010
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
Angkatan LXXXIV
NO
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5
6
7
8
9
10
Dian Auliah Sari Hafied
Aisyah Anwar P
Sri Hikmawaty Zinal
Ulmaniati Nurul Annisa Jusran
Tryastuti Wahyu Utami
Kartika
Nur Amaliah Idrus
Citra Lady Angga Dewi
Anastrinia S. Hanun
Nurul Athirawati A.
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2009
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I

BASTRA LXXXV
No
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Riffatyani Arsyad
Nur Fadhillah Gani
Indah Lestari SM
Winda M. Allolerung
Desya Dillachsyadina
Hara Tri Yudhistiara
Tria Ike Safitri
Nindita Ayundari
Annisa Oktaviani
Suci Haryati
Andi Noviani Babba
Ainan Raena Nas
Nurliana
Asnul Hatima
Indiawati Talila
Siti Rahmawati P Husain
Nurul Fajrina Rahim
Rahman Y
Hariady Salam
Ardian Mario
Monareza R. Shirly D
Ali Imran
Siti Rahmawati
Isriayanti
Ahsan Anwar
Al Az Ari
Dwi Cahyadi Nizra
Nur Azizah Muhammad

LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
BASTRA LXXXVI
No
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nurfadhylah
Andi Ita Maghfirah
Andi Raynaldi
Mariyalqibtiyah
Iin Muthmainnah Muhas
Nur Azriyani Naim
Nurul Afrillah Mahkota
Andi Rizky Abrahim
Hardiyati Rusli
Rabia


LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1
LK 1



BASTRA LXXXVII
No
Nama
Angkatan
Jenjang Pengkaderan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Vivi Utami Mulia
Ulfiah Annisha
R. Awanda Syahrul
Nurul Awalia Burhan
Evi Kusmayanti
Sri Astuty Mashuri
Nur Sriani Rezki
Muliani
Andi Arniati
Ibnu Zikrillah
Rezki Ayu Faradillah
Dwi Magfirah Jasal


LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I
LK I